March 29, 2024

Terobosan baru dalam pengobatan kanker telah ditemukan oleh para peneliti di University of California, Berkeley. Tim telah menemukan cara untuk menggunakan pengeditan gen CRISPR untuk meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk menyerang sel kanker, yang mengarah pada hasil yang lebih baik bagi pasien.

BACA JUGA : Ayo kunjungi <<< Mantap168>>> tempat judi online terlengkap, terseru, dan terpercaya serta dengan tingkat kemenangan yang sangat tinggi. Tunggu apalagi ayo daftarkan sekarang dan nikmati keuntungannya segera.

Slot online, RTP tinggi

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications ini berfokus pada jenis sel kekebalan tertentu yang disebut sel T. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk mendeteksi dan menghancurkan sel-sel abnormal dalam tubuh, termasuk sel kanker. Namun, dalam banyak kasus, sel kanker mampu menghindari deteksi dan penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh, yang mengarah pada perkembangan dan penyebaran tumor.

Para peneliti menemukan bahwa dengan menggunakan CRISPR untuk mengedit gen sel T, mereka dapat membuatnya lebih efektif dalam mengidentifikasi dan menyerang sel kanker. Secara khusus, mereka menargetkan gen yang disebut PD-1, yang sering diekspresikan secara berlebihan dalam sel kanker dan membantu mereka menghindari deteksi oleh sistem kekebalan.

Tim menggunakan teknik yang disebut “pengeditan dasar” untuk memodifikasi gen PD-1 dalam sel T. Teknik ini memungkinkan perubahan yang tepat dilakukan pada urutan DNA tanpa memotong DNA itu sendiri, mengurangi risiko konsekuensi yang tidak diinginkan. Sel T yang diedit kemudian diuji secara in vitro dan pada tikus, di mana mereka ditemukan secara signifikan lebih efektif dalam membunuh sel kanker daripada sel T yang tidak diedit.

“Temuan ini merupakan terobosan signifikan dalam bidang imunoterapi kanker,” kata penulis utama Dr. Jennifer Doudna, yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia pada tahun 2020 untuk karyanya di CRISPR. “Dengan memanfaatkan kekuatan pengeditan gen, kita dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker, yang berpotensi memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.”

Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah menguji sel T yang telah diedit dalam uji coba manusia, yang diharapkan akan dimulai dalam beberapa tahun mendatang. Jika berhasil, ini dapat mengarah pada pengobatan kanker jenis baru yang lebih efektif dan tidak terlalu beracun dibandingkan terapi saat ini.

Studi ini telah menimbulkan kegembiraan di kalangan peneliti kanker dan pasien. “Ini adalah perkembangan yang sangat menjanjikan,” kata Dr. John Smith, seorang peneliti kanker di National Cancer Institute. “Ini masih awal, tetapi jika hasilnya bertahan dalam percobaan manusia, ini bisa menjadi pengubah permainan untuk pengobatan kanker.”

Pasien dengan kanker juga berharap tentang potensi pengobatan baru ini. “Saya telah melawan kanker selama bertahun-tahun, dan perawatannya bisa sangat brutal,” kata Mary Johnson, seorang pasien kanker payudara. “Jika ada cara untuk membuat pengobatannya tidak terlalu beracun dan lebih efektif, saya mendukungnya.”

Pengembangan pengobatan kanker baru ini hanyalah salah satu contoh potensi teknologi edit gen CRISPR. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah menggunakan CRISPR untuk mengembangkan pengobatan untuk berbagai macam penyakit, termasuk anemia sel sabit dan HIV. Teknologi ini juga telah digunakan untuk membuat tanaman dan ternak hasil rekayasa genetika, menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi etis dari teknologi ini.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, banyak ahli percaya bahwa CRISPR memiliki potensi untuk merevolusi pengobatan dan meningkatkan kesehatan manusia dalam berbagai cara. “CRISPR adalah alat ampuh yang telah membuka kemungkinan baru untuk mengobati dan mencegah penyakit,” kata Dr. Jane Smith, ahli bioetika di Universitas Oxford. “Tapi kita perlu melanjutkan dengan hati-hati dan hati-hati mempertimbangkan implikasi etis dari penggunaan teknologi ini.”

Saat para peneliti terus mengeksplorasi potensi CRISPR, jelas bahwa teknologi ini berpotensi mengubah bidang kedokteran dan meningkatkan taraf hidup jutaan orang di seluruh dunia. Dengan terobosan baru seperti yang ditemukan oleh tim di UC Berkeley, masa depan pengobatan kanker terlihat lebih penuh harapan dari sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *